Owner SKRN Kasih Pinjaman CBRE, Calon Pengendali Emiten Kapal Tersebut?

📈 Saham SKRN Meroket: Apa yang Terjadi?

satuhalaman.com – Saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) tiba-tiba melonjak hingga 24,62% pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025. Lonjakan ini dipicu oleh pengumuman bahwa pengendali SKRN memberikan pinjaman kepada PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) untuk pembelian kapal senilai Rp1,61 triliun. Pinjaman tersebut diberikan melalui skema promissory note yang dapat dikonversi menjadi saham dalam waktu lima tahun.

💰 Skema Pembiayaan CBRE: Pinjaman dan Potensi Konversi

CBRE berencana membeli kapal jenis pipe-laying and lifting vessel dari Hilong Shipping Holding Ltd. dengan total nilai transaksi Rp1,61 triliun. Sebagian besar pembiayaan, yaitu Rp888 miliar, diperoleh melalui promissory note yang dapat dikonversi menjadi saham dalam lima tahun. Tingkat bunga pinjaman ini sekitar 3% per tahun.

Pengendali SKRN, melalui tiga entitas—Yafin Tandiono Tan, SKRN, dan PT Saga Investama Sedaya—memberikan pinjaman sebesar Rp444 miliar (sekitar USD30 juta). Hilong Shipping Holding Ltd. juga berperan sebagai pemberi pinjaman dengan kontribusi Rp370 miliar (sekitar USD25 juta).

🔄 Potensi Dampak: Apakah SKRN Akan Menjadi Pemegang Saham CBRE?

Jika promissory note yang diberikan oleh pengendali SKRN dikonversi menjadi saham, SKRN berpotensi menjadi pemegang saham CBRE. Hal ini dapat mengubah struktur kepemilikan CBRE dan memberikan pengaruh signifikan terhadap arah perusahaan ke depan.

⚠️ Risiko Keuangan CBRE: Beban Bunga Tinggi

Meskipun ekspansi armada kapal dapat meningkatkan pendapatan, CBRE menghadapi risiko keuangan yang tinggi. Beban bunga tahunan mencapai Rp177–182 miliar, sementara laba usaha perusahaan belum mencapainya. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan CBRE dalam mengelola beban keuangan dan mempertahankan profitabilitas.

📊 Reaksi Pasar: Saham SKRN dan CBRE

Reaksi pasar terhadap berita ini cukup signifikan. Saham SKRN melonjak tajam, menunjukkan minat investor yang tinggi terhadap potensi keuntungan dari keterlibatan dalam proyek pembelian kapal CBRE. Sebaliknya, saham CBRE mengalami tekanan, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap beban keuangan yang akan ditanggung perusahaan.

🧭 Prospek Masa Depan: Apa yang Harus Diperhatikan Investor?

Investor perlu memperhatikan beberapa faktor kunci dalam menilai prospek SKRN dan CBRE:

  • Kinerja Keuangan CBRE: Kemampuan CBRE dalam mengelola beban bunga dan mencapai profitabilitas yang stabil akan menjadi indikator penting.

  • Konversi Promissory Note: Keputusan untuk mengonversi pinjaman menjadi saham akan mempengaruhi struktur kepemilikan dan kontrol perusahaan.

  • Reaksi Pasar: Pergerakan saham SKRN dan CBRE dapat memberikan sinyal tentang sentimen investor terhadap kedua perusahaan.

Langkah pengendali SKRN dalam memberikan pinjaman kepada CBRE membuka peluang baru dalam industri perkapalan Indonesia. Namun, tantangan keuangan yang dihadapi CBRE dan potensi perubahan struktur kepemilikan memerlukan perhatian serius dari investor. Memantau perkembangan selanjutnya akan sangat penting untuk menilai dampak jangka panjang dari transaksi ini.