Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4 di TMP Kalibata
satuhalaman.com – Wakil Presiden terpilih sekaligus Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, memimpin upacara pemakaman istri Wakil Presiden ke-4 Republik Indonesia, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, pada Jumat (4/10) pagi. Upacara kenegaraan itu berlangsung khidmat dan penuh rasa hormat, dihadiri pejabat tinggi negara serta keluarga besar almarhumah.
Pemakaman ini menjadi momen penuh haru dan penghormatan terakhir terhadap sosok yang dikenal sebagai figur teladan, istri dari almarhum Wapres ke-4 RI, Try Sutrisno. Sejak pagi, kawasan TMP Kalibata dipadati pelayat dan aparat protokol yang menyiapkan prosesi dengan tata cara kenegaraan lengkap.
Gibran, yang ditunjuk secara resmi untuk memimpin upacara, tampil mengenakan setelan hitam lengkap dengan peci, berdiri di hadapan barisan pasukan upacara dan keluarga almarhumah. Ia memimpin penghormatan terakhir dengan suara tegas namun sarat emosi.
Jalannya Upacara Pemakaman di TMP Kalibata
Prosesi dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dengan penghormatan militer yang diawali oleh pasukan upacara gabungan dari TNI dan Polri. Setelah jenazah tiba di lokasi, upacara disambut dengan iringan lagu “Gugur Bunga” yang membuat suasana semakin haru.
Gibran membacakan naskah upacara dengan nada tenang, menandai penghormatan negara atas jasa dan pengabdian almarhumah selama mendampingi suami menjalankan tugas sebagai orang nomor dua di Indonesia pada periode 1993–1998.
“Atas nama negara, bangsa, dan Tentara Nasional Indonesia, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa-jasa beliau kepada negara,” ucap Gibran dalam sambutannya.
Upacara berlangsung selama kurang lebih satu jam. Setelah penghormatan terakhir, jenazah diturunkan ke liang lahat oleh pasukan TNI dengan iringan tembakan salvo kehormatan. Isak tangis keluarga dan kerabat pecah saat taburan bunga mulai dilakukan oleh pihak keluarga.
Turut hadir dalam prosesi tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta sejumlah tokoh nasional dan anggota kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sosok Istri Wapres ke-4 RI yang Dikenang Sebagai Figur Sederhana
Istri Try Sutrisno, almarhumah dikenal luas sebagai sosok yang sederhana, tegas, dan sangat peduli terhadap kegiatan sosial dan keluarga prajurit. Selama masa pendampingan suaminya sebagai Wakil Presiden, beliau aktif dalam berbagai kegiatan Dharma Pertiwi dan sosial kemanusiaan.
Beberapa sahabat dan mantan kolega yang hadir di lokasi menyebutnya sebagai pribadi yang disiplin dan rendah hati, jauh dari sorotan politik maupun publik.
“Beliau itu contoh nyata perempuan yang berintegritas, penuh kasih, tapi tetap berwibawa. Selalu mendukung Pak Try dengan tulus,” ungkap salah satu kerabat keluarga.
Jejak pengabdian almarhumah selama masa reformasi juga disebut punya andil besar dalam menjaga citra kepemimpinan suaminya yang dikenal nasionalis dan religius.
Kehadiran Tokoh Nasional dan Suasana Haru Keluarga
Upacara pemakaman ini menjadi ajang silaturahmi lintas generasi tokoh bangsa. Beberapa pejabat yang hadir menyampaikan bela sungkawa langsung kepada keluarga besar Try Sutrisno.
Wajah duka tampak jelas di antara barisan keluarga dan kerabat yang berdiri di sisi liang lahat. Putra dan putri almarhumah tampak menunduk dalam, sementara cucu-cucu mereka ikut menaburkan bunga dengan penuh hormat.
Suasana hening hanya dipecah oleh suara komando pasukan dan tembakan salvo penghormatan. Gibran, yang berdiri di barisan depan, tampak khusyuk memberi hormat terakhir sebelum menyerahkan bendera merah putih yang menutupi peti jenazah kepada perwakilan keluarga.
Sebelum meninggalkan lokasi, Gibran sempat menyapa sejumlah tamu dan memberikan ucapan duka kepada keluarga besar Try Sutrisno. “Beliau adalah teladan bagi kita semua. Negara berutang budi atas dedikasi dan ketulusannya,” ujar Gibran singkat kepada awak media.
Gibran dan Tradisi Kehormatan Kenegaraan
Penunjukan Gibran untuk memimpin upacara pemakaman bukan tanpa alasan. Sebagai Wali Kota Surakarta dan Wapres terpilih 2024–2029, ia dinilai layak memimpin prosesi kenegaraan mewakili pemerintah.
Tradisi bahwa wakil presiden atau pejabat negara aktif memimpin penghormatan kenegaraan sudah menjadi bagian dari protokol pemerintahan. Dalam konteks ini, kehadiran Gibran sekaligus menjadi simbol kesinambungan dan penghormatan lintas generasi.
Di sisi lain, momen ini juga memperlihatkan sisi lain dari Gibran — yang selama ini dikenal sebagai figur muda berorientasi kerja — tampil dalam situasi formal dan sarat nilai sejarah. Banyak pihak menilai, ini sekaligus menunjukkan kedewasaan politik Gibran dalam menjalankan peran simbolik kenegaraan.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Tak butuh waktu lama, momen Gibran pimpin upacara pemakaman istri Wapres ke-4 langsung viral di media sosial. Cuplikan video dari prosesi tersebut tersebar luas di X (Twitter), TikTok, hingga Instagram.
Warganet banyak yang memuji sikap tenang dan wibawa Gibran selama memimpin prosesi, meski suasana sangat emosional. Beberapa komentar menyebut Gibran mulai menunjukkan karakter kenegarawanan yang matang.
Tagar seperti #GibranRakabuming, #TrySutrisno, dan #TMPKalibata masuk jajaran trending topic nasional. Sejumlah media besar juga menurunkan liputan langsung dari lokasi.
Makna dan Refleksi dari Pemakaman Kenegaraan
Pemakaman kenegaraan seperti ini bukan sekadar seremoni, melainkan penghormatan atas jasa seseorang yang telah berkontribusi pada bangsa dan negara. Dalam konteks keluarga Try Sutrisno, ini menjadi simbol penghargaan negara atas peran keluarga besar prajurit dalam menjaga nilai-nilai perjuangan.
Upacara juga menjadi pengingat bahwa figur-figur yang pernah mengabdikan diri di masa lalu harus terus dihormati. Kehadiran Gibran sebagai generasi muda politik Indonesia menandai kesinambungan nilai nasionalisme dan pengabdian yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Upacara pemakaman istri Wapres ke-4 RI, Try Sutrisno, di TMP Kalibata berjalan lancar dan penuh khidmat di bawah pimpinan Gibran Rakabuming Raka. Prosesi itu bukan hanya momen duka, tapi juga penghormatan negara atas dedikasi dan keteladanan sosok almarhumah yang setia mendampingi perjalanan sejarah bangsa.
Penghormatan dan Warisan Nilai Pengabdian
Gibran menutup upacara dengan penghormatan militer, simbol bahwa pengabdian dan cinta tanah air tak mengenal generasi. Di tengah kesibukan politik dan dinamika nasional, momen seperti ini mengingatkan publik bahwa nilai dasar bangsa — hormat, bakti, dan ketulusan — tetap abadi di setiap pemakaman kenegaraan.